Reseptor dalam Membran Plasma
Sebagian
besar molekul sinyal larut air atau yang kita kenal dengan istilah hidrofilik
berikatan dengan situs spesifik pada protein reseptor yang tertanam dalam membrane
plasma. Reseptor semacam ini mentransmisikan informasi dari lingkungan ekstraseluler
ke bagian dalam sel dengan cara mengubah bentuk atau beragregasi saat berikatan
dengan ligan spesifik. Ligan sendiri merupakan suatu molekul yang berikatan
secara spesifik dengan molekul lain, yang seringkali berukuran lebih besar.
Berikut tiga tipe utama reseptor membrane : reseptor saluran ion, reseptor
tirosin kinase, dan reseptor terkopel protein G.
1. Reseptor
Saluran Ion
Saluran
ion bergebang ligan ( ligan gated ion channel ) adalah suatu tipe reseptor membrane
yang memiliki wilayah yang dapat bertindak sebagai ‘gerbang’ saat reseptor
berubah bentuk. Ketika molekul sinyal berikatan dengan protein reseptor sebagai
ligan, gerbang akan membuka atau menutup pada saat itu juga.
Gambar diatas merupakan pathway atau rangkaian proses dari kerja reseptor saluran ion.
1. Reseptor saluran ion merupakan suatu saluran dengan gerbang yang tetap tertutup sampai ada ligan yang berikatan pada reseptor tersebut.
2. Ketika ligan berikatan dengan reseptor, maka hal itu akan menyebabkan terbuka nya gerbang saluran tersebut sehingga menyebabkan ion spesifik dapat mengalir melalui itu dan menyebabkan perubahan dengan cepat pada konsentrasi ion didalam sel. Perubahan ini bisa secara langsung mempengaruhi aktivitas sel yang ada sebelumnya.
3. Saat ligan terlepas dari reseptor tersebut, maka gerbang akan menutup ke posisi semula dan tidak ada lagi ion yang dapat memasuki bagian dalam sel.
Saluran
ion bergerbang ligan sangat penting dalam mekanisme transport pada sistem saraf
atau nervus. Misalnya, molekul neurotransmitter yang dilepaskan pada sinapsis
antara dua sel saraf akan berikatan dengan saluran ion sel penerima sebagai
ligan yang membuka nya gerbang saluran ion Na/K. Beberapa saluran ion
bergerbang dikontrol oleh sinyal listrik, bukan ligan; Saluran ion
bergerbang-voltase ini juga bersifat krusial bagi sistem fungsi saraf yang akan
kita bahas di lain waktu.
Kinase adalah suatu enzim yang mengkatalisis transfer
gugus fosfat. Bagian protein reseptor yang menjulur ke dalam sitoplasma berfungsi
sebagai Tirosin kinase atau yang kita kenal dengan enzim yang mengkatalisis
proses transfer gugus fosfat dari ATP ke Asam amino tirosin pada protein substrat.Dengan
demikian, reseptor Tirosin kinase merupakan reseptor membrane yang melekatkan
fosfat ke tirosin.
Kemampuan
dari satu peristiwa pengikatan ligan tunggal untuk memicu sedemikian banyak
jalur merupakan perbedaan kunci antara reseptor Tirosin Kinase dan reseptor
terkopel protein G. Reseptor Tirosin kinase abnormal yang berfungsi bahkan pada
saat tidak ada molekul sinyal berkontribusi dalam berkembangnya beberapa jenis
kanker.
Berikut Proses dari reseptor Tirosin Kinase
1. Sebelum berikatan dengan molekul sinyal, reseptor
reseptor terdapat sebagai polipeptida individual. Setiap reseptor memiliki
suatu situs pengikatan ligan ekstraseluler ( di sebelah luar sel ), suatu
heliks Alpha yang membentang membrane dan suatu ekor intraseluler ( Sebelah
dalam ) yang mengandung banyak Tirosin.
2. Pengikatan molekul sinyal ( misalnya Faktor pertumbuhan
seperti GH/ Growth Hormone ) menyebabkan dua polipeptida reseptor berasosiasi
secara dekat satu sama lain, membentuk dimer ( Dimeriasi )
3. Setiap tirosin kinase menambahkan satu fosfat dari
satu molekul ATP ke tirosin pada ekor polipeptida yang satu lagi.
4. Setelah protein teraktivasi sepenuhnya, protein tersebut dikenali oleh protein relai spesifik di dalam sel. Protein relai akan berikatan dengan tirosin terfosforilasi yang spesifik dan mengakibatkan perubahan struktur yang mengaktivasi protein yang terikat. Setiap protein yang teraktivasi akan memicu suatu jalur transduksi ( pemrosesan ) yang berujung pada respon seluler.
3. Reseptor Terkopel
Protein G
Reseptor terkopel protein G merupakan suatu reseptor membrane
plasma yang bekerja dengan bantuan Protein G ( Protein pengikat molekul GTP
yang kaya energy. Struktur semua protein reseptor terkopel protein G sangat
serupa. Masing masing memiliki tujuh heliks Alpha yang membentang sepanjang membrane.
Sistem
protein G juga terlibat dalam banyak penyakit manusia, termasuk infeksi bakteri.
Contohnya bakteri penyebab kolera, pertussis ( batuk rejan ), dan botulisme yang
masing masing bekerja menyebabkan sakit pada manusia dengan menghasilkan toksik
atau racun yang mengacaukan fungsi protein G.
Berikut merupakan proses dari reseptor terkopel
protein G
1. Protein G yang melekat longgar ke sisi sitopalsmik membrane
berfungsi sebagai saklar molekuler yang dinyalakan atau dipadamkan, bergantung
pada yang mana di antara dua nukleotida guanine yang melekat. GDP ( Guanosin diphosphate
) atau GTP ( Guanosin Triphosphat ) merupakan contoh dari sumber dari nama G
protein itu sendiri. Ketika GTP berikatan dengan protein G, maka hal itu akan
menyebabkan kerja dari protein G menjadi Inaktif. Reseptor dan protein G
bekerja sama dengan protein lain, biasanya berupa enzim.
2. Sisi sitoplasmik ( sisi menghadap sitoplasma )
kemudian mengikat suatu protein G yang in aktif, sehingga menyebabkan GTP
menggantikan GDP yang menyebabkan protein G menjadi teraktivasi.
3. Protein G yang telah teraktivasi kemudian terlepas
dari reseptor dan berfungsi di sepanjang membrane. Protein G tersebut akan
berikatan dengan suatu enzim guna mengaktivasinya juga. Saat teraktivasi, enzim
tersebut dapat memicu langkah berikutnya dalam jalur yang berujung pada respon
seluler.
4. Perubahan pada enzim dan protein G hanya terjadi
secara karena protein G juga memegang fungsi sebagai enzim GTPase. Dengan kata
lain, Protein G kemudian menghidrolisis GTP yang melekat padanya menjadi GDP.
Ketika GTP sudah tidak melekat pada Protein G, maka protein tersebut akan
inaktif lagi yang akan meninggalkan enzim ke kondisi awal berada. Protein G
kini tersedia untuk digunakan lagi. Fungsi protein G sebagai GTPase memungkinkan
jalur transduksi sinyal dipadamkan dengan cepat saat molekul sinyal tidak ada
lagi.
Comments
Post a Comment