gtag('config', 'UA-228379082-1'); Sistem Endosimbion Skip to main content

Macam macam sindrom, penyebab, dan ciri cirinya

  Macam Macam Sindrom Akibat Perubahan Kromosom   Sindrom , dalam ilmu  kedokteran  dan  psikologi , adalah kumpulan dari beberapa  tanda  dan  gejala  kinis yang sering berhubungan dan muncul bersamaan, serta diasosiasikan dengan penyakit atau gangguan kesehatan tertentu.  Istilah sindrom dapat digunakan hanya untuk menggambarkan berbagai karakter dan gejala, bukan diagnosis. Namun kadang-kadang, beberapa sindrom dijadikan nama penyakit, seperti  sindrom Down  atau  sindrom Crouzon . Kedua jenis sindrom tersebut termasuk dalam salah satu contoh dari sindrom lain yang diakibatkan oleh penerjemahan atau translasi yang salah akibat mutase tertentu. Sindrom kromosom adalah hasil dari mutasi gen abnormal yang terjadi dalam kromosom selama pembentukan gamet atau divisi pertama zigot. Penyebab utama dari berbagai sindrom ini ada dua, yaitu perubahan struktur kromosom - seperti   sindrom cri du chat - dan perubahan dalam jumlah kromosom -seperti sindrom Down-. Berikut pemaparan mengena

Sistem Endosimbion

  

Sistem Endosimbion Makluk Hidup

 

                Sistem endosimbion merupakan sistem dasar pada makluk hidup yang mempunyai berbagai manfaat, baik bagi sel itu sendiri maupun bagi komponen disekitarnya. Sistem Endosimbion memiliki berbagai organel utama yang bekerja, seperti Nukleus, Retikulus Endoplasma, dan Badan Golgi. Organel organel tersebut memiliki keterikatan satu sama lain serta bekerja secara berkesinambungan dalam suatu proses yang runtut.

 

            Berikut gambaran umum mengenai sistem endosimbion




                Gambar diatas merupakan pathway atau tahapan tahapan yang dilalui selama sistem endosimbion berlangsung. Untuk lebih mememahami maksud dari pathway diatas, maka simak penjelasan mengenai sistem endosimbion di bawah ini.

Proses sistem endosimbion

            Sistem endosimbion merupakan sistem yang diawali dengan dua tahapan sentral suatu organisme berupa proses transkipsi dan proses translasi. Proses transkipsi memiliki perbedaan umum antar organisme eukariotik dengan organsime prokariotik. Berikut merupakan perbedaan proses transkipsi antar 2 organisme tersebut.

                                                                


                Transkipsi Eukariotik                                                                  Transkipsi Prokariotik

 

            Dilihat dari gambar diatas, kita dapat mengetahui bahwa hasil proses transkipsi organisme eukariotik masih dalam bentuk pre-mRNA yang mana terdiri dari 20% exon dan 80% intron. Apa itu exon dan intron? Untuk mencari tahu lebih lanjut lihat di materi proses translasi organisme eukariotik. Sedangkan, hasil proses transkipsi organisme prokariotik berupa 100% exon atau dapat dikatakan sudah dalam bentuk mRNA sepenuhnya. Proses translasi pada organisme eukariotik maupun organisme prokariotik tidak memiliki perbedaan baik dilihat dalam segi proses maupun tempatnya.

            Setelah melewati proses translasi, maka akan terbentuk suatu protein yang nantinya akan disintesis lebih banyak melalui ribosom terikat pada Retikulum Endoplasma kasar. Protein protein yang telah disintesis di Retikulum endoplasma kasar kemudian akan berlanjut menuju Retikulum endoplasma halus guna penambahan fosfolipid dalam bentuk vesikel. Vesikel yang telah terbentuk tadi bekerja dengan cara mengangkut protein menuju berbagai organel lain di sitoplasma sel melalui salah satu dari komponen sitoskeleton bernama mikrotubulus.

            Pada saat protein tersebut telah berada di sitoplasma, maka protein itu akan menuju ke organel terakhir dalam sistem endosimbion yang disebut dengan Badan golgi. Secara umum Badan golgi memiliki 2 sisi, yaitu sisi cis dan sisi trans. Sisi cis merupakan sisi badan golgi yang menghadap kearah dalam, serta berfungsi sebagai tempat awal masuknya protein dalam sistem endosimbion. Sedangkan, sisi trans sendiri merupakan bagian badan golgi yang mengarah ke luar, serta berperan sebagai tempat keluarnya hasil pemprosesan protein. Pemprosesan protein di dalam badan golgi dilakukan dengan penambahan suatu polisakarida, guna sebagai penentu arah dari masing masing produk yang akan dihasilkan.

            Terdapat 3 kemungkinan yang akan terjadi melalui pemprosesan protein di Badan golgi. 3 kemungkinan tersebut dapat diidentifikasi melalui tujuan akhir dari produk yang dihasilkan. Ketika protein ditransport ke luar sel, maka protein tersebut akan di gunakan oleh sel sel tubuh lain sebagai bahan dasar dalam pembuatan produk fungsional seperti, hormone maupun enzim. Protein yang ditransport ke membrane sel akan digunakan sebagai properti tambahan membrane sel itu sendiri, seperti membentuk protein fungsional dalam transport aktif maupun pasif. Terakhir, apabila protein tersebut ditransport ke dalam sel, maka protein itu akan berdiferensiasi membentuk beberapa organel, seperti organel lisosom ataupun peroksisom.            



Comments

Popular posts from this blog

Reseptor dalam Membran Plasma

  Reseptor dalam Membran Plasma             Sebagian besar molekul sinyal larut air atau yang kita kenal dengan istilah hidrofilik berikatan dengan situs spesifik pada protein reseptor yang tertanam dalam membrane plasma. Reseptor semacam ini mentransmisikan informasi dari lingkungan ekstraseluler ke bagian dalam sel dengan cara mengubah bentuk atau beragregasi saat berikatan dengan ligan spesifik. Ligan sendiri merupakan suatu molekul yang berikatan secara spesifik dengan molekul lain, yang seringkali berukuran lebih besar. Berikut tiga tipe utama reseptor membrane : reseptor saluran ion, reseptor tirosin kinase, dan reseptor terkopel protein G. 1. Reseptor Saluran Ion             Saluran ion bergebang ligan ( ligan gated ion channel ) adalah suatu tipe reseptor membrane yang memiliki wilayah yang dapat bertindak sebagai ‘gerbang’ saat reseptor berubah bentuk. Ketika molekul sinyal berikatan dengan protein reseptor sebagai ligan, gerbang akan membuka atau menutup pada saat itu j

Macam macam sindrom, penyebab, dan ciri cirinya

  Macam Macam Sindrom Akibat Perubahan Kromosom   Sindrom , dalam ilmu  kedokteran  dan  psikologi , adalah kumpulan dari beberapa  tanda  dan  gejala  kinis yang sering berhubungan dan muncul bersamaan, serta diasosiasikan dengan penyakit atau gangguan kesehatan tertentu.  Istilah sindrom dapat digunakan hanya untuk menggambarkan berbagai karakter dan gejala, bukan diagnosis. Namun kadang-kadang, beberapa sindrom dijadikan nama penyakit, seperti  sindrom Down  atau  sindrom Crouzon . Kedua jenis sindrom tersebut termasuk dalam salah satu contoh dari sindrom lain yang diakibatkan oleh penerjemahan atau translasi yang salah akibat mutase tertentu. Sindrom kromosom adalah hasil dari mutasi gen abnormal yang terjadi dalam kromosom selama pembentukan gamet atau divisi pertama zigot. Penyebab utama dari berbagai sindrom ini ada dua, yaitu perubahan struktur kromosom - seperti   sindrom cri du chat - dan perubahan dalam jumlah kromosom -seperti sindrom Down-. Berikut pemaparan mengena