gtag('config', 'UA-228379082-1'); Perbedaan bakteri Skip to main content

Macam macam sindrom, penyebab, dan ciri cirinya

  Macam Macam Sindrom Akibat Perubahan Kromosom   Sindrom , dalam ilmu  kedokteran  dan  psikologi , adalah kumpulan dari beberapa  tanda  dan  gejala  kinis yang sering berhubungan dan muncul bersamaan, serta diasosiasikan dengan penyakit atau gangguan kesehatan tertentu.  Istilah sindrom dapat digunakan hanya untuk menggambarkan berbagai karakter dan gejala, bukan diagnosis. Namun kadang-kadang, beberapa sindrom dijadikan nama penyakit, seperti  sindrom Down  atau  sindrom Crouzon . Kedua jenis sindrom tersebut termasuk dalam salah satu contoh dari sindrom lain yang diakibatkan oleh penerjemahan atau translasi yang salah akibat mutase tertentu. Sindrom kromosom adalah hasil dari mutasi gen abnormal yang terjadi dalam kromosom selama pembentukan gamet atau divisi pertama zigot. Penyebab utama dari berbagai sindrom ini ada dua, yaitu perubahan struktur kromosom - seperti   sindrom cri du chat - dan perubahan dalam jumlah kromosom -seperti sindrom Down-. Berikut pemaparan mengena

Perbedaan bakteri

Bakteri

    Secara umum bakteri merupakan kelompok mikroorganisme bersel satu yang termasuk dalam klasifikasi pada tingkat domain. Terdapat 3 domain utama suatu organisme kehidupan yaitu, Eukariotik, Archaea, dan Bakteri. Bakteri digolongkan sebagai organisme prokariota, bersamaan dengan domain Archaea. Organisme prokariotik memiliki perbedaan dasar dengan organisme eukariotik yang terletak pada ada tidaknya membrane inti sel atau yang dikenal dengan istilah karyon.


    Selain itu, bakteri juga merupakan salah satu bentuk kehidupan pertama yang muncul dan saat ini menghuni sebagian besar habitat di Bumi. Bakteri dapat hidup di tanah, air, mata air panas yang asam, limbah radioaktif, hingga kerak Bumi. Berikut merupakan gambaran umum mengenai bakteri dilihat dari lingkungan tempat tinggalnya.


1. Psikrofilik

    Psikrofilik adalah jenis bakteri yang mempunyai kemampuan dalam hal pertumbuhan dan reproduksi pada suhu dingin, yaitu mulai dari 10 sampai 20 derajat Celcius. Contoh dari bakteri ini adalah Arthrobacter sp., Psychrobacter sp. Pseudomonas, Hyphomonas dan lain-lain. Bakteri Psikrofilik sendiri dicirikan dengan adanya membran sel lipid yang secara kimia resistan terhadap suhu dingin yang ekstrem dengan suatu protein “ Antibeku “ yang disintesis. Protein tersebut selain berguna dalam menjaga cairan internalnya, tetapi protein itu juga bekerja dengan melindungi DNA dalam suhu di bawah titik beku pada umumnya.

2. Mesofilik

    Mesophile adalah jenis bakteri yang memiliki pertumbuhan optimal pada suhu normal atau sedang. Suatu suhu dikatakan sebagai suhu normal bila lingkungan sekitarnya terasa tidak  terlalu panas atau terlalu dingin, yaitu sekitar 20 sampai 45 derajat Celcius. Habitat untuk bakteri mesophile ini sendiri biasa ditemukan pada makanan dengan kandungan kasein tinggi maupun rendah, seperti didalam keju dan yogurt. Selain itu, bakteri mesofilik juga dapat ditemukan pada tubuh manusia karena suhu normal tubuh manusia berkisar di angka 37 derajat Celcius. Oleh karena itu, banyak ditemukan kasus mengenai berbagai penyakit pada diri manusia yang sebagian besar berasal dari pathogen mesofilik itu sendiri. Berikut beberapa contoh bakteri mesofilik, seperti Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli.

3. Termofilik

    Termofilik adalah jenis bakteri dengan tingkat resistensi paling tinggi diantara bakteri lain yang berkisar antara suhu 41 – 122 derajat Celcius.  Bakteri Termofilik ini juga biasa ditemukan di wilayah hangat dalam suatu permukaan bumi, seperti hot springs, lautan dalam hidrotermal, dan juga kompos. Secara umum bakteri termofilik ini dibagi lagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu termofilik obligat, termofilik fakultatif, dan hipertermofilik.

1.      Termofilik obligat. Bakteri termofilik obligat memiliki sebutan lain berupa  termofilik ekstrem. Bakteri dengan jenis ini membutuhkan suhu tinggi untuk perkembangan dan kelangsungan hidup mereka.

2.      Termofilik fakultatif. Bakteri termofilik fakultatif termasuk dalam kelompok bakteri yang dapat bertahan di suhu tinggi, tetapi bakteri ini juga dapat bertahan di suhu yang lebih rendah, seperti suhu di bawah 80 derajat Celcius.

3.      Hipertermofilik: Bakteri hipertermofilk merupakan satu satunya jenis bakteri ini yang dapat bertahan di atas suhu 80 derajat celcius tanpa mengalami gangguan baik dari segi pertumbuhan maupun perkembangannya.

        Pewarnaan merupakan salah satu metode sentral dalam menentukan jenis jenis suatu bakteri. Seperti yang kita tahu pada umumnya, suatu bakteri memiliki sel yang tidak berwarna sehingga sulit dan sukar diamati secara langsung dengan mata telanjang maupun melalui bantuan mikroskop. Pewarnaan yang dilakukan akan menyasar pada bagian bagian umum bakteri Metode pewarnaan bakteri dibagi menjadi dua macam, yaitu pewarnaan gram positif serta pewarnaan gram negative.



1. Bakteri gram positif

    Bakteri gram positif merupakan suatu bakteri yang mempertahankan pewarna kristal violet setelah proses pewarnaan berlangsung. Bakteri Gram-positif memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal (lapisan ganda), sehingga hal itu menyebabkan bakteri ini tidak terlalu resisten terhadap antibiotic. Selain itu, kebanyakan bakteri Gram-positif juga mempunyai asam teikoat ( salah satu penyusun peptidoglikan ) dalam jumlah yang tidak sedikit serta dinding sel yang hanya berupa satu lapis saja.

2. Bakteri gram negatif

    Bakteri gram negatif termasuk dari jenis bakteri yang tidak mempertahankan pewarna ungu atau Kristal biru violet, melainkan menghasilkan warna merah atau merah muda dari proses yang telah dialami. Bakteri Gram-negatif lebih tahan terhadap antibodi karena memiliki dinding sel yang sulit ditembus akibat adanya lapisan tambahan pada membrane sel berupa LPS atau Lipopolisakarida. Bakteri ini juga memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis serta asam teikoat dalam jumlah sedikit.

    Berikut konsep umum mengenai perbedaan gram positif dan gram negatif


    Selain perbedaan yang telah disebutkan, terdapat juga perbedaan lain dalam hal bentuk atau susunan posisi suatu bakteri. Bentuk bakteri secara umum memiliki 3 bentuk, yaitu bentuk Basil, Kokus, dan Spirilum.

1. Bakteri bentuk kokus


    Terdapat 6 macam bakteri yang memiliki Bentuk kokus atau berkelompok, yaitu bergandengan (diplokokus), untaian anggur (stafilokokus), rantai (streptokokus), tersusun empat-empat (tetrakokus) dan tersusun delapan-delapan (sarkina). Berikut merupakan ilustrasi sederhana serta penjelasan singkat mengenai keenam bentuk bakteri kokus tersebut.

1. Monokokus (monococcus). Bakteri monokokus merupakan bakteri yang hanya terdiri atas satu bentuk bulat seperti bola yang hidup sendiri. Contoh bakteri bentuk monokokus adalahNeiserria gonorrhoea (bakteri penyebab penyakit gonorhoe).

2. Diplokokus (diplococcus). Bakteri ini termasuk dalam bakteri yang akan hidup berpasangan dua-dua. Bentuk diplokokud terjadi apabila bakteri kokus membelah diri pada satu arah dan tetap melekat berpasangan dua-dua. Contoh bakteri diplokokus adalah Diplococcus pneumoniae (penyebab penyakit radang paru-paru) dan Diplococcus bacillus.

3. Streptokokus (streptococcus). Bakteri Streptokokus memiliki ciri dengan hidup berkoloni serta saling berikatan memanjang seperti rantai. Bentuk streptokokus terjadi jika bakteri kokus membelah diri pada satu garis ke satu atau dua arah dan tetap melekat berbaris. Contoh bakteri streptokokus adalah Streptococcus lactisStreptococcus salivariusStreptococcus pneumoniaeStreptococcus thermophillus, dan Streptococcus pyrogenes (penyebab penyakit kuning).

4. Tetrakokus (tetracoccus). Bakteri tetrakokus yaitu bakteri kokus yang hidup berkelompok dan pada setiap kelompok terdiri dari 4 sel berbentuk bujur sangkar dengan posisi saling melekat. Bentuk tetrakokus terjadi apabila bakteri kokus membelah diri pada dua arah. Contoh bakteri tetrakokus adalah Pediococcus cerevisiae.

5. Sarkina (sarcina). Bakteri dengan bentuk ini sering ditemui hidup berkoloni yang terdiri atas 8 sel. Bentuk sarkina terjadi jika bakteri kokus membelah diri pada tiga arah dalam suatu pola teratur membentuk penataan seperti kubus. Contoh bakteri bentuk sarkina adalah Sarcina ventriculi.

    Stafilokokus (staphylococcus). Bakteri stafilokokus sendiri akan hidup berkelompok dengan pola penataan tidak teratur atau menyerupai gerombolan buah anggur. Bentuk stapilokokus terjadi apabila bakteri koku membelah diri ke segala arah. Contoh bakteri ini adalah Staphylococcus aureus (penyebab penyakit pneumonia dan keracunan dalam makanan).

6. 2. Bakteri bentuk basil


    Bakteri berbentuk basil ( batang ) dapat ditemukan dalam keadaan tunggal (monobasilus), berpasangan (diplobasilus) maupun koloni yang membentuk rantai (steptobasilus). Ilustrasi dan penjelasan ketiga bentuk bakteri basil tersebut akan dipaparkan sebagai berikut.

1. Monobasil (monobacillus). Monobasil merupakan bentuk bakteri pertama yang hanya terdiri atas satu bakteri bentuk basil dan hidup soliter (sendiri-sendiri). Contoh bakteri bentuk monobasil adalah Escherichia coli (membentu pembusukan di dalam colon atau usus besar) dan Salmonella thyposa (bakteri penyebab penyakit tipus).

2. Diplobasil (diplobacillus). Bakteri bentuk ini memiliki pola hidup berpasangan dua-dua. Contoh bakteri berbentuk diplobasil adalah Renibacterium salmoninarum.

3. Streptobasil (streptobacillus). Bakteri streptobasil yaitu bakteri basil yang hidup berkoloni memanjang membentuk rantai. Contoh bakteri streptobasil adalah Acetobacter xylinum yang digunakan dalam pembuatan nata de coco dan Bacillus anthracis (bakteri penyebab penyakit antraks) dan Streptobacillus moniliformis.

3. Bentuk bakteri spirillum

Bakteri spirillum merupakan jenis bakteri dengan bentuk yang panjang dan lengkung menyerupai spiral, berkelok atau melengkung. Pada umumnya, bakteri bentuk ini hidup soliter serta tidak membentuk koloni. Meskipun bentuk dasarnya sama, tiap tiap dari jenis bakteri spirillum ini mempunyai perbedaan dalam hal panjang, jumlah lekukan, panjang lekukan dan kerapatan lekukan. Berdasarkan perbedaan-perbedaan tersebut, bakteri spirilum dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu vibrio (koma), spiral dan spiroseta. Informasi lebih lanjut perihal bakteri spitillum akan dipaparkan melalui ilustrasi serta penjelasan singkat dibawah ini.


 1. Koma (vibrio). Bakteri spirillum jenis koma ini merupakan bakteri yang bentuknya melengkung kurang dari setengah lingkaran, pendek dan tidak lengkap. Contoh bakteri yang berbentuk koma adalah Vibrio cholerae (bakteri penyebab penyakit kolera).

2. 2. Spiral (spirilla). Bakteri dengan jenis ini merupakan bakteri yang bentuknya melengkung lebih dari setengah lingkaran. Bentuk spiral ini sering juga disebut heliks. Contoh bakteri yang berbentuk spiral adalah Helicobacter pylori dan Spirillum minor (penyebab demam pada manusia melalui perantara gigitan tikus dan jenis hewan rodentia atau hewan pengerat lainnya).

3. 3. Spiroseta (sphirochaeta). Bakteri spirillum jenis spiroseta sendiri merupakan kelompok bakteri berbentuk spiral dengan tekstur halus dan lentur sehingga ketika bergerak, tubuhnya dapat memanjang atau memendek. Contoh bakteri bentuk spiroseta adalah Treponema pallidum (bakteri penyebab penyakit sifilis).

Sekian pemaparan materi mengenai perbedaan Bakteri pada umumnya. Apabila ada pertanyaan maupun saran dapat dikirimkan melalui komentar di bawah ini.

 

                                                SELAMAT BELAJAR




Comments

Popular posts from this blog

Reseptor dalam Membran Plasma

  Reseptor dalam Membran Plasma             Sebagian besar molekul sinyal larut air atau yang kita kenal dengan istilah hidrofilik berikatan dengan situs spesifik pada protein reseptor yang tertanam dalam membrane plasma. Reseptor semacam ini mentransmisikan informasi dari lingkungan ekstraseluler ke bagian dalam sel dengan cara mengubah bentuk atau beragregasi saat berikatan dengan ligan spesifik. Ligan sendiri merupakan suatu molekul yang berikatan secara spesifik dengan molekul lain, yang seringkali berukuran lebih besar. Berikut tiga tipe utama reseptor membrane : reseptor saluran ion, reseptor tirosin kinase, dan reseptor terkopel protein G. 1. Reseptor Saluran Ion             Saluran ion bergebang ligan ( ligan gated ion channel ) adalah suatu tipe reseptor membrane yang memiliki wilayah yang dapat bertindak sebagai ‘gerbang’ saat reseptor berubah bentuk. Ketika molekul sinyal berikatan dengan protein reseptor sebagai ligan, gerbang akan membuka atau menutup pada saat itu j

Macam macam sindrom, penyebab, dan ciri cirinya

  Macam Macam Sindrom Akibat Perubahan Kromosom   Sindrom , dalam ilmu  kedokteran  dan  psikologi , adalah kumpulan dari beberapa  tanda  dan  gejala  kinis yang sering berhubungan dan muncul bersamaan, serta diasosiasikan dengan penyakit atau gangguan kesehatan tertentu.  Istilah sindrom dapat digunakan hanya untuk menggambarkan berbagai karakter dan gejala, bukan diagnosis. Namun kadang-kadang, beberapa sindrom dijadikan nama penyakit, seperti  sindrom Down  atau  sindrom Crouzon . Kedua jenis sindrom tersebut termasuk dalam salah satu contoh dari sindrom lain yang diakibatkan oleh penerjemahan atau translasi yang salah akibat mutase tertentu. Sindrom kromosom adalah hasil dari mutasi gen abnormal yang terjadi dalam kromosom selama pembentukan gamet atau divisi pertama zigot. Penyebab utama dari berbagai sindrom ini ada dua, yaitu perubahan struktur kromosom - seperti   sindrom cri du chat - dan perubahan dalam jumlah kromosom -seperti sindrom Down-. Berikut pemaparan mengena

Sistem Endosimbion

    Sistem Endosimbion Makluk Hidup                   Sistem endosimbion merupakan sistem dasar pada makluk hidup yang mempunyai berbagai manfaat, baik bagi sel itu sendiri maupun bagi komponen disekitarnya. Sistem Endosimbion memiliki berbagai organel utama yang bekerja, seperti Nukleus, Retikulus Endoplasma, dan Badan Golgi. Organel organel tersebut memiliki keterikatan satu sama lain serta bekerja secara berkesinambungan dalam suatu proses yang runtut.               Berikut gambaran umum mengenai sistem endosimbion                 Gambar diatas merupakan pathway atau tahapan tahapan yang dilalui selama sistem endosimbion berlangsung. Untuk lebih mememahami maksud dari pathway diatas, maka simak penjelasan mengenai sistem endosimbion di bawah ini. Proses sistem endosimbion             Sistem endosimbion merupakan sistem yang diawali dengan dua tahapan sentral suatu organisme berupa proses transkipsi dan proses translasi. Proses transkipsi memiliki perbedaan umum ant