Bakteri
Secara
umum bakteri merupakan kelompok mikroorganisme bersel satu yang termasuk dalam klasifikasi pada tingkat domain. Terdapat 3 domain utama suatu organisme kehidupan yaitu,
Eukariotik, Archaea, dan Bakteri. Bakteri digolongkan sebagai organisme
prokariota, bersamaan dengan
domain Archaea. Organisme prokariotik memiliki perbedaan dasar
dengan organisme eukariotik yang terletak pada ada tidaknya membrane inti sel
atau yang dikenal dengan istilah karyon.
Selain itu, bakteri juga merupakan salah satu bentuk kehidupan pertama yang muncul dan saat ini menghuni sebagian besar
habitat di Bumi. Bakteri dapat hidup di tanah, air, mata air panas yang asam, limbah radioaktif, hingga kerak Bumi. Berikut merupakan gambaran umum mengenai bakteri
dilihat dari lingkungan tempat tinggalnya.
1. Psikrofilik
Psikrofilik adalah jenis bakteri yang
mempunyai kemampuan dalam hal pertumbuhan dan reproduksi pada suhu dingin,
yaitu mulai dari 10 sampai 20 derajat Celcius. Contoh dari bakteri ini adalah Arthrobacter sp., Psychrobacter sp. Pseudomonas, Hyphomonas dan lain-lain. Bakteri Psikrofilik sendiri dicirikan
dengan adanya membran sel lipid yang secara kimia resistan terhadap suhu dingin
yang ekstrem dengan suatu protein “ Antibeku “ yang disintesis. Protein
tersebut selain berguna dalam menjaga cairan internalnya, tetapi protein itu
juga bekerja dengan melindungi DNA dalam suhu di bawah titik beku pada umumnya.
2. Mesofilik
Mesophile adalah jenis bakteri yang memiliki pertumbuhan optimal pada suhu normal atau sedang. Suatu suhu dikatakan sebagai suhu normal bila lingkungan sekitarnya terasa tidak terlalu panas atau terlalu dingin, yaitu sekitar 20 sampai 45 derajat Celcius. Habitat untuk bakteri mesophile ini sendiri biasa ditemukan pada makanan dengan kandungan kasein tinggi maupun rendah, seperti didalam keju dan yogurt. Selain itu, bakteri mesofilik juga dapat ditemukan pada tubuh manusia karena suhu normal tubuh manusia berkisar di angka 37 derajat Celcius. Oleh karena itu, banyak ditemukan kasus mengenai berbagai penyakit pada diri manusia yang sebagian besar berasal dari pathogen mesofilik itu sendiri. Berikut beberapa contoh bakteri mesofilik, seperti Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli.
3. Termofilik
Termofilik adalah jenis bakteri dengan tingkat resistensi paling tinggi diantara bakteri lain yang berkisar antara suhu 41 – 122 derajat Celcius. Bakteri Termofilik ini juga biasa ditemukan di wilayah hangat dalam suatu permukaan bumi, seperti hot springs, lautan dalam hidrotermal, dan juga kompos. Secara umum bakteri termofilik ini dibagi lagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu termofilik obligat, termofilik fakultatif, dan hipertermofilik.
1.
Termofilik obligat. Bakteri termofilik obligat
memiliki sebutan lain berupa termofilik
ekstrem. Bakteri dengan jenis ini membutuhkan suhu tinggi untuk perkembangan
dan kelangsungan hidup mereka.
2.
Termofilik fakultatif. Bakteri termofilik
fakultatif termasuk dalam kelompok bakteri yang dapat bertahan di suhu tinggi,
tetapi bakteri ini juga dapat bertahan di suhu yang lebih rendah, seperti suhu
di bawah 80 derajat Celcius.
3. Hipertermofilik: Bakteri hipertermofilk merupakan satu satunya jenis bakteri ini yang dapat bertahan di atas suhu 80 derajat celcius tanpa mengalami gangguan baik dari segi pertumbuhan maupun perkembangannya.
Pewarnaan merupakan salah satu metode sentral dalam menentukan jenis jenis suatu bakteri. Seperti yang kita tahu pada umumnya, suatu bakteri memiliki sel yang tidak berwarna sehingga sulit dan sukar diamati secara langsung dengan mata telanjang maupun melalui bantuan mikroskop. Pewarnaan yang dilakukan akan menyasar pada bagian bagian umum bakteri Metode pewarnaan bakteri dibagi menjadi dua macam, yaitu pewarnaan gram positif serta pewarnaan gram negative.
1. Bakteri gram positif
Bakteri gram positif merupakan suatu bakteri yang mempertahankan pewarna kristal violet setelah proses pewarnaan berlangsung. Bakteri Gram-positif memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal (lapisan ganda), sehingga hal itu menyebabkan bakteri ini tidak terlalu resisten terhadap antibiotic. Selain itu, kebanyakan bakteri Gram-positif juga mempunyai asam teikoat ( salah satu penyusun peptidoglikan ) dalam jumlah yang tidak sedikit serta dinding sel yang hanya berupa satu lapis saja.
2. Bakteri gram negatif
Bakteri gram negatif termasuk dari jenis bakteri yang tidak mempertahankan pewarna ungu atau Kristal biru violet, melainkan menghasilkan warna merah atau merah muda dari proses yang telah dialami. Bakteri Gram-negatif lebih tahan terhadap antibodi karena memiliki dinding sel yang sulit ditembus akibat adanya lapisan tambahan pada membrane sel berupa LPS atau Lipopolisakarida. Bakteri ini juga memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis serta asam teikoat dalam jumlah sedikit.
Berikut konsep umum mengenai perbedaan gram positif dan gram negatif
Selain perbedaan yang telah disebutkan, terdapat juga perbedaan lain dalam hal bentuk atau susunan posisi suatu bakteri. Bentuk bakteri secara umum memiliki 3 bentuk, yaitu bentuk Basil, Kokus, dan Spirilum.
1. Bakteri bentuk kokus
Terdapat 6 macam bakteri yang memiliki Bentuk kokus atau berkelompok, yaitu bergandengan (diplokokus), untaian anggur (stafilokokus), rantai (streptokokus), tersusun empat-empat (tetrakokus) dan tersusun delapan-delapan (sarkina). Berikut merupakan ilustrasi sederhana serta penjelasan singkat mengenai keenam bentuk bakteri kokus tersebut.
1. Monokokus (monococcus).
Bakteri monokokus merupakan bakteri yang hanya terdiri atas satu bentuk bulat
seperti bola yang hidup sendiri. Contoh bakteri bentuk monokokus adalahNeiserria
gonorrhoea (bakteri penyebab penyakit gonorhoe).
2.
Diplokokus (diplococcus). Bakteri ini termasuk dalam bakteri
yang akan hidup berpasangan dua-dua. Bentuk diplokokud terjadi apabila bakteri
kokus membelah diri pada satu arah dan tetap melekat
berpasangan dua-dua. Contoh bakteri diplokokus adalah Diplococcus
pneumoniae (penyebab penyakit radang paru-paru) dan Diplococcus
bacillus.
3.
Streptokokus (streptococcus).
Bakteri Streptokokus memiliki ciri dengan hidup berkoloni serta saling
berikatan memanjang seperti rantai. Bentuk streptokokus terjadi jika bakteri
kokus membelah diri pada satu garis ke satu atau dua arah dan
tetap melekat berbaris. Contoh bakteri streptokokus adalah Streptococcus
lactis, Streptococcus salivarius, Streptococcus
pneumoniae, Streptococcus thermophillus, dan Streptococcus
pyrogenes (penyebab penyakit kuning).
4.
Tetrakokus (tetracoccus).
Bakteri tetrakokus yaitu bakteri kokus yang hidup berkelompok dan pada setiap
kelompok terdiri dari 4 sel berbentuk bujur sangkar dengan posisi saling
melekat. Bentuk tetrakokus terjadi apabila bakteri kokus membelah diri
pada dua arah. Contoh bakteri tetrakokus adalah Pediococcus
cerevisiae.
5. Sarkina (sarcina). Bakteri
dengan bentuk ini sering ditemui hidup berkoloni yang terdiri atas 8 sel.
Bentuk sarkina terjadi jika bakteri kokus membelah diri pada tiga arah dalam
suatu pola teratur membentuk penataan seperti kubus. Contoh bakteri bentuk
sarkina adalah Sarcina ventriculi.
Stafilokokus (staphylococcus). Bakteri stafilokokus sendiri akan hidup berkelompok dengan pola penataan tidak teratur atau menyerupai gerombolan buah anggur. Bentuk stapilokokus terjadi apabila bakteri koku membelah diri ke segala arah. Contoh bakteri ini adalah Staphylococcus aureus (penyebab penyakit pneumonia dan keracunan dalam makanan).
6. 2. Bakteri bentuk basil
Bakteri
berbentuk basil ( batang ) dapat ditemukan dalam keadaan tunggal (monobasilus),
berpasangan (diplobasilus) maupun koloni yang membentuk rantai (steptobasilus).
Ilustrasi dan penjelasan ketiga bentuk bakteri basil tersebut akan dipaparkan
sebagai berikut.
1. Monobasil (monobacillus).
Monobasil merupakan bentuk bakteri pertama yang hanya terdiri atas satu bakteri
bentuk basil dan hidup soliter (sendiri-sendiri). Contoh bakteri bentuk
monobasil adalah Escherichia coli (membentu pembusukan di
dalam colon atau usus besar) dan Salmonella
thyposa (bakteri penyebab penyakit tipus).
2.
Diplobasil (diplobacillus). Bakteri bentuk ini memiliki pola
hidup berpasangan dua-dua. Contoh bakteri berbentuk diplobasil adalah Renibacterium
salmoninarum.
3.
Streptobasil (streptobacillus).
Bakteri streptobasil yaitu bakteri basil yang hidup berkoloni memanjang
membentuk rantai. Contoh bakteri streptobasil adalah Acetobacter
xylinum yang digunakan dalam pembuatan nata de coco dan Bacillus
anthracis (bakteri penyebab penyakit antraks) dan Streptobacillus
moniliformis.
3 3. Bentuk bakteri spirillum
Bakteri spirillum merupakan jenis bakteri dengan bentuk yang panjang dan lengkung menyerupai spiral, berkelok atau melengkung. Pada umumnya, bakteri bentuk ini hidup soliter serta tidak membentuk koloni. Meskipun bentuk dasarnya sama, tiap tiap dari jenis bakteri spirillum ini mempunyai perbedaan dalam hal panjang, jumlah lekukan, panjang lekukan dan kerapatan lekukan. Berdasarkan perbedaan-perbedaan tersebut, bakteri spirilum dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu vibrio (koma), spiral dan spiroseta. Informasi lebih lanjut perihal bakteri spitillum akan dipaparkan melalui ilustrasi serta penjelasan singkat dibawah ini.
2. 2. Spiral (spirilla). Bakteri dengan jenis ini merupakan
bakteri yang bentuknya melengkung lebih dari setengah lingkaran. Bentuk spiral
ini sering juga disebut heliks. Contoh bakteri yang berbentuk spiral
adalah Helicobacter pylori dan Spirillum minor (penyebab
demam pada manusia melalui perantara gigitan tikus dan jenis hewan rodentia
atau hewan pengerat lainnya).
3. 3. Spiroseta (sphirochaeta). Bakteri spirillum jenis spiroseta
sendiri merupakan kelompok bakteri berbentuk spiral dengan tekstur halus dan
lentur sehingga ketika bergerak, tubuhnya dapat memanjang atau memendek. Contoh
bakteri bentuk spiroseta adalah Treponema pallidum (bakteri
penyebab penyakit sifilis).
Sekian pemaparan materi mengenai perbedaan Bakteri pada umumnya. Apabila ada pertanyaan maupun saran dapat dikirimkan melalui komentar di bawah ini.
SELAMAT BELAJAR
Comments
Post a Comment